Kopi Pahit
Aku suka berhubungan baik, dari atas kasur di waktu malam. Pergerakan ibu jari selalu ingin sekali mengatakan, tapi aku belum siap
Aku ingin utarakan, biarkan saja dia penasaran
Untuk mencari topik aku memang tidak terlalu pandai, semakin aku jatuh dalam jurang perasaan lama-lama terlalu nyaman, aku luluh, raga tidak mau diusik.
Lebih banyakan nuntut, aku selalu menertawakan hal itu, ah kamu bisa aja.
(sambil raut wajah heran)
Menjadi hal yang tak pernah ada putus nya, ga pernah bisa aku bicarakan dulu. Huhu egois,
mohon maaf aku yang egois, apa kamu yg susah memahami setiap chatan?
Coba cari cara yang bikin penasaran, dia bilang terlalu sulit dipahamin, aku suka kalo dia mulai mengeluh, cerita yang membuat nya unik, aku harap bisa panjang.
Apapun yang dimilikinya, aku harap terus berjalan, dengan adanya waktu - waktu kecil yang dimiliki, jarang memang! Tapi seru.
Jadi....
Ya aku gatau, kenapa tuh?
Gapapa, ga jelas lu!
Apalagi ya, selain chatan terhenti, berharap bisa panjang, aku nungguin. Bingung cuma sebatas kata aja. Trus gimana? Masih aja nanya.. Lagi lah, udah tau bikin nagih!
Aku tak pernah membatasi raga harus seperti apa, terus gimana dong? Jadi apa yang kamu suka aja, kehilangan apapun yang menjadi kebiasaan sangatlah tidak enak.
Udah sejauh apa kita? Sampai aku saja belum sempat sruput kopi yang di sebelahku. Sebentar dong (sambil memegang cangkir berisikan kopi)
Dengan adanya kepercayaan diri seseorang, tidak insecure. Ah gimana dong aku ga pede? Bukan begitu. Jadilah diri kamu sendiri yang membuat orang lain bertahan.
Bertahan seperti apa?
Dia tidak marah, tak pernah membahas apa yang lalu, selalu memberikan yang baru apabila kamu tanya banyak hal, selalu bisa bikin kamu merasa takut kehilangan.
Sebentar, kopi ku habis nanti lanjut lagi ya..
16 Oktober 2020. -Sen-
Komentar
Posting Komentar