Nadir

Benar memang rasa yang timbul membuat kita lupa akan diri kita sendiri, siapa diriku, selalu mementingkan ego sendiri dalam arti egois.

Dalam posisi ini kita hanya menuntut kamu bisa ga sih "pilih aku aja!!" mencari permasalahan yang tidak penting hanya untuk mencari perhatian nya.

Hanya selalu marah hanya karena keinginan mu tidak pernah satu arah sama pemikiran kamu. 

Merasa yang di pikiran hanyalah kata tidak adil, semua pernah merasa tidak adil. Tapi bukan itu, pada hal nya kita hanya lupa "siapa sih aku?" terlalu lupa bagaimana caranya untuk bersyukur

Tapi, mengapa sudah menjadi diri sendiri aku masih belum dapatkan dia? Dia siapa? "Pasti, aku hanya bilang pasti atau mesti harus. Dia pasti memikirkan mu dalam sibuknya waktu yang dia punya" jangan merasa, ah usahaku kenapa di acuhkan ya? Tidak di acuhkan, hanya saja kamu salah gimana caranya untuk memulai, dia bosan merasakan hal yang sama pada setiap obrolan.

Hal nya, mungkin selalu buat dia merasa nyaman bukan hanya suka, namun peduli. Menjadikan orang itu istimewa, bukan selalu mengatur atau menanyakan hal yang tidak perlu yang seperti hal nya dia sudah tau untuk apa dia perbuat "udah makan belum?" "lagi ngapain?"

Ya ya, I KNOW WHAT YOU FEEL

Niat kamu emang bagus tapi bukan itu yang aku maksud, buat dia merasa ada di posisi paling nyaman bukan hanya tentang pertanyaan yang dia sendiri sudah tau untuk melakukan nya.

Sebuah candaan mungkin dirimu tau mestinya bagaimana harus memulai.

Jangan ada pemikiran sia-sia aja kayanya aku seperti ini, yang kamu rasakan kan? Masa kamu berjuang kamu yang merasakan. Sudah pasti dia yang menilai

~Karena siapkah jatuh cinta kamu harus siap untuk kecewa~

Soal rasa yang pernah ada banyak lah bersyukur karena kamu telah di berikan rasa yang lebih untuk lebih dekat oleh nya.

Karena hanya kamu pernah berjuang rasa yang pernah ada ini, pernah ia ingat waktu ia sibuk dalam keadaan bosan nya malam hari~

Sen, 21 Maret 2019,
Kilometer 54 Karawang Timur~

Komentar

Postingan Populer