Yang Terdalam

Sebagai seorang yang menunggu, aku hanya bisa sabar dengan keadaan ini.

Aku hanya bisa menuliskan sebuah bait indah pendek seperti ini, mungkin layaknya story yang aku upload, aku tak peduli dengan deretan orang lain, aku hanya merasa ini untukmu, itu saja.

Kenapa begitu hebatnya kamu masuk dalam kategori sempurna dalam kehidupan-ku? Bukan hanya menjadi terbaik, menjadikan perihal ada di setiap pikiran ku itu konyol sekali memang, ternyata raga ini hanya bisa mengagumi, memandang, segirang mungkin melihat senyum mu di kala aku sengaja mencuri perhatian mu.

Bukan berniat untuk jahat diam-diam memperhatikanmu, engga. Aku hanya merasa nyaman saja di kala denganmu, aku harap kamu tau perasaan ini. Setiap pertemuan, ajakan bertemu, mampir ke kostsan mu, bercanda sampai larut, menceritakan keluh kesah tentang PR.

Semua menyita waktu ku, ya mungkin jangan bawa perasaan ya, aku kalah perihal itu.

Semua tentang mu aku rasa diriku telah nyaman, maaf telah menaruh perasaan begitu dalam, aku harap nanti setelah dirimu tau, dirimu tak menjadi jauh karena kita pernah sedekat mungkin, hanya karena kamu tau tentang perasaan ini.

-Malam yang tenang, Di bulan Februari. 2019

Komentar

Postingan Populer