Personifikasi

Hari semakin berganti terus-menerus hingga esok datang, begitu saja dengan waktu yang sama. Namun cerita berbeda, dikala mungkin aku hanya bodoh memetingkan ego sendiri hanya terfokus dengan masa depan yang nanti aku ingin jadi apa? Setiap malam memikirkan seseorang entah aku bingung harus ku pacari saja atau tidak. Aku terlalu nyaman dengan kehadiran nya mengisi waktu lelah ku, menghibur ku di kala sedih, dia yang membuat aku bangkit dari kesedihan yang mendalam. Masa lalu hanyalah cerita untuk sebuah pelajaran di mana aku tidak mau untuk mengulanginya kembali, cukup saja aku jadikan itu suatu pelajaran yang berharga bahwa berjuang sendiri itu tidak mudah. Entahlah, aku bingung dengan orang sekitar begitu asik dengan pasangan yang nyatanya setiap aku jalan dengan seseorang aku tak pernah bahagia. Hilang saja begitu, aku pernah merasa nyaman sangat sekali, tapi aku bingung harus dengan cara apa aku membahagiakan orang itu, yang sudah membuat aku bangkit dari kesedihan. Nyatanya mungkin ya, aku hanya memikirkan nya di kala waktu kosong hadir begitu saja, nyaman ga? Ya banget. Entah rasaku sama dengan nya atau tidak, bahagiaku bukan kebahagiaan untuk nya. Bahagia nya, bukan aku kan yang kamu ceritakan kepada teman mu? Aku nyaman sekali dengan keberadaan ku sekarang ini, entah dengan cara apa tapi aku suka dengan orang ini! Dia sungguh perhatian menceritakan keluh kesah nya padaku, hingga dia seakan menyatu dengan rasaku. Aku hanyut begitu deras dengan rasa sayang nya, tapi aku pengecut yang sangat ingin raganya untuk istirahat. Hati ga bisa bohong? Iya aku sayang dengan keberadaan ku sekarang, dirimu membuat aku luluh. Tapi aku merasa belum bisa! Nyatanya aku adalah urutan paling akhir di antara merasa ga pantes untukmu, entah apa diriku malu untuk mengungkapkan nya, aku bodoh memang seorang raga yang kalah dengan hatinya sendiri, sehingga tidak mau untuk mengungkapkan perasaan nya. Tapi aku takut kehilangan nya!

Komentar

Postingan Populer