Deras Kicau Perantau
Semakin kamu mengambil tantangan kamu juga akan tau begitu deras nya rindu seseorang yang kau janjikan kehadirannya untukmu.
Yang nyatanya ia pernah nyaman sesekali mungkin mereka tertampar keras oleh kenangan yang dulu, kenapa kamu menjauh dari waktu yang sudah semakin tua sekarang? Aku mengambil jalan untuk masa depan dengan sebuah pendidikan yang lebih, aku ingin membahagiakan orang tuaku di kala tua nanti, aku adalah panutan dari orang-orang muda dari ku.
Menjadi kekuatan di dalam setiap hentakan waktu yang harus kamu jalani, jangan siksa dirimu dengan banyak nya aktivitas dan berpacu dalam tugas bimbingan dosen.
Sekali mungkin, kamu merindukan yang dulu.
Kamu hanya ingin pulang, tidak kuat dengan kelakuan di kota orang, menjadikan pribadi yang baru di kota ini, semua akan berubah pada waktunya.
Sikapmu, sudut pandangmu, pergaulanmu, tingkah lakumu, kepribadianmu, seleramu, hobbymu, egomu, cara berfikirmu.
Aku hanya singgah, bukan untuk menetap. Begitu berbeda sekali disini, aku rindu teman-temanku, keluargaku, waktu yang aku luangkan untuk KAMU.
Begitu saja seterusnya aku ingin keluangan waktu nya, berpacu dalam materi ternyata membuat bosan sekali.
Yang hal nya aku nyaman. Setiap detik berbincang dengan para sahabat, teman-temanku, bermain playstasion, berbagi tentang keluh-kesah di kota orang, menjadikan suatu wawasan sebagai titik temu antara masa depan, temui dengan malam keakraban yang disana ada musik klasik berdua saja dengan kopi yang di seduh oleh barista,
hangat nya selalu membekas. Aku rindu akan hal itu.
Percayalah, di setiap seorang yang merantau mereka lebih tau mana yang harus di prioritaskan. Dan pada setiap kopi yang terlalu lama dingin, ada perbincangan yang begitu membekas.
-23:19. Bekasi, 3 Februari 2019
Yang nyatanya ia pernah nyaman sesekali mungkin mereka tertampar keras oleh kenangan yang dulu, kenapa kamu menjauh dari waktu yang sudah semakin tua sekarang? Aku mengambil jalan untuk masa depan dengan sebuah pendidikan yang lebih, aku ingin membahagiakan orang tuaku di kala tua nanti, aku adalah panutan dari orang-orang muda dari ku.
Menjadi kekuatan di dalam setiap hentakan waktu yang harus kamu jalani, jangan siksa dirimu dengan banyak nya aktivitas dan berpacu dalam tugas bimbingan dosen.
Sekali mungkin, kamu merindukan yang dulu.
Kamu hanya ingin pulang, tidak kuat dengan kelakuan di kota orang, menjadikan pribadi yang baru di kota ini, semua akan berubah pada waktunya.
Sikapmu, sudut pandangmu, pergaulanmu, tingkah lakumu, kepribadianmu, seleramu, hobbymu, egomu, cara berfikirmu.
Aku hanya singgah, bukan untuk menetap. Begitu berbeda sekali disini, aku rindu teman-temanku, keluargaku, waktu yang aku luangkan untuk KAMU.
Begitu saja seterusnya aku ingin keluangan waktu nya, berpacu dalam materi ternyata membuat bosan sekali.
Yang hal nya aku nyaman. Setiap detik berbincang dengan para sahabat, teman-temanku, bermain playstasion, berbagi tentang keluh-kesah di kota orang, menjadikan suatu wawasan sebagai titik temu antara masa depan, temui dengan malam keakraban yang disana ada musik klasik berdua saja dengan kopi yang di seduh oleh barista,
hangat nya selalu membekas. Aku rindu akan hal itu.
Percayalah, di setiap seorang yang merantau mereka lebih tau mana yang harus di prioritaskan. Dan pada setiap kopi yang terlalu lama dingin, ada perbincangan yang begitu membekas.
-23:19. Bekasi, 3 Februari 2019
Ah gila gokil sih ini Yo, pas banget sama gua yang lagi di perantauan rindu akan sosok rumah dengan sejuta kenangan yang ada di dalamnya.
BalasHapusAlhamdulillah, terus ikutin update terbaru kita ya kak :)
BalasHapusAlhamdulillah, terus ikutin update terbaru kita ya kak :)
BalasHapus