Resah

Bahagia ku kini bukan seperti dulu, layaknya anak kecil mengejar layangan, bermain tanpa henti. Tanpa mengetahui sakit hati terluka karna perasaan terlalu dalam.

Terluka karna rasa yang belum tau kapan kami terikat, aku benci karna rasa ini timbul melebihi apapun, hingga aku merasa bodoh karna memikirkan mu.

Mudah saja kamu melukai ku hanya dengan rentetan kata, yang entahlah mungkin bukan raga ku, aku cemburu pada hati yang jelas bukan untukku.

"Aku ingin pergi, rasa ini sulit ku tinggalkan. Kenapa?"

Entahlah, rasa ini memang timbul hanya untuk mencintai dan tersakiti bukan untuk terbalas.

Ya, aku salah tentang perasaan ku, yang membuat dirimu bingung akan kehadiran  ku, tenang saja aku tidak akan mengganggu mu, aku hanya ingin kamu tau saja.

Lewat tulisan ini, aku sudah belajar bagaimana cara mengikhlaskan.

Sedih jika dirimu mengalami seperti diriku, aku yang tak mampu mengungkapkan rasaku karna takut terjatuh dan merasakan sakit terlalu dalam. Aku takut dengan jawaban mu, Aku penakut jika menatap matamu, Aku menjadi pemuja rahasia mu ketika dirimu bersama dengan keramaian.

"punggungmu jadi saksi, bahwa aku selalu hadir" 

Dan yang aku berani adalah, menitipkan doaku kepada penciptamu, menjadi tempat tegur jika kamu salah, menjadi kekuatan di kala dirimu sedih pada hari-hari biasa.

"Sudahlah, Aku hanya berkhayal yang baik kok, bukan berharap dirimu luluh"

-Sen

Komentar

Postingan Populer